Rabu, 28 Januari 2015

Ayam Peliharaan

Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai smerrah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 milyar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan, daging, ayam, telur
Sudut pandang tradisional peternakan ayam dalam domestikasi spesies ini termaktub dalam Encyclopædia Britannica (2007): "Manusia pertama mendomestifikasi ayam asal India untuk keperluan adu ayam di Asia, Afrika, dan Eropa. Tidak ada perhatian khusus diberikan ke produksi telur atau daging

Jumat, 24 Agustus 2012

Ciri ciri ayam dan merpati yang bagus


Ayam dan Merpati yang bagus ciri cirinya antara lain : Bulu mengkilat, sayap tidak jatuh tetapi disimpan rapat rapat diatas bahu siburung, lincah, perlawanan kuat bila kita tangkap. Tetapi bagus tidak sama dengan yang terbaik. Ada merpati yang benar benar beda dari kebanyakan merpati. Misal, merpati yang tidak takut dengan tangan. Merpati yang jago giling (balap). Merpati yang menjadi raja di komuni nya, ayam dan merpati yang keturunannya besar besar. Seperti halnya manusia, ayam dan merpati juga tidak semuanya sempurna, tidak mungkin kita mendapatkan semua kriteria itu dalam seekor merpati.


Tips Memilih Ayam dan Merpati

Intinya bila kita mencari ayam dan merpati, yang diperhatikan pertama adalah bulu, ukuran tubuh dan mungkin usia merpatinya. Ayam dan merpati yang berumur bagian paruhnya ada daging berkerut. Ayam dan merpati terdiri atas beraneka warna, namun yang sehat adalah, dari semua warna itu semua.


Jenis ayam dan merpati hias : 1. Ayam Pelung


Ayam pelung adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Berbeda dengan kebanyakan biakan ayam yang diseleksi untuk penampilan fisik, ayam pelung diseleksi karena suara kokokannya yang panjang dan memiliki lagu. Tentu saja hanya ayam jantan yang memiliki sifat ini.
Ukuran ayam ini relatif besar dengan bulu yang berkilau. Tidak ada standar khusus untuk fisik, tetapi telah ada standar bagi alunan suara kokokan. Ayam dewasa berukuran 5-6 kg dengan tinggi 40-50 cm.
Penangkar dan pemulia pertama ayam ini adalah seorang petani dan tokoh agama dari Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, bernama H. Djarkasih (Mama' Acih). Ia memulai penangkaran sejak tahun 1850 dengan mengambil seekor ayam jantan muda yang diamatinya memiliki kokokan lebih panjang daripada yang lainnya. Penangkaran dilakukan pertama kali dengan mengawinsilangkan dengan ayam betina biasa. 
Kontes dan lomba ayam pelung telah menjadi kegiatan rutin bagi penggemar-penggemar fanatiknya. Bahkan dalam kunjungan ke Indonesia, Pangeran Mahkota Naruhito dari Jepang, yang dikenal sebagai pemulia ayam ras, menaruh perhatian terhadap ras ini dan membawa beberapa contoh ke Jepang untuk dibiakkan lebih lanjut.


2. Ayam Ketawa

Ayam ketawa membawa hoki bagi pemiliknya, hoki bisa ikutan tertawa dan hoki karena memang Ayam Ketawa adalah Ayam yang langka, yang tentunya jika dijual menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Apakah Ayam Ketawa ini memang bisa ketawa? Ya memang , Ayam Ketawa ini memang suara kokoknya seperti layaknya suara tertawa manusia pada umumnya. Malah kalau kita baru mendengarnya suara Ayam Ketawa ini seperti burung perkutut.


Ayam Ketawa ini berasal dari daerah Sidrap, Sulawesi Selatan. Ayam ini perawakan, warna bulu serta karakternya hampir menyerupai ayam Indonesia pada umumnya . Ayam ketawa ini dahulu dipelihara oleh bangsawan bangsawan keraton Bugis. Ayam Ketawa ini menjadi klangenan di kalangan bangsawan bangsawan tersebut.



Ayam Ketawa ini di tempat asalnya di daerah Sidrap, Sulawesi Selatan sana sering dikonteskan seni suara ketawanya. Yang menarik dalam satu kali kontes pesertanya bisa mencapai 700 sampai 800 ekor ayam ketawa. Cara penjuriannya hampir sama dengan kontes lomba burung perkutut, tapi bedanya kontesayam ketawa ini tidak memakai kurungan, cuman batang bambu atau kayu yang dipasang sebagai tempat berdiri Ayam ketawa ini. Ayam Ketawa yang telah menang kontes harganya bisa mencapai Rp.50juta


Ayam ketawa ini saat ini termasuk ke dalam salah satu jenis unggas yang dilindungi. Jadi untuk mendapatkannya lumayan susah. Tapi karena belum banyak diternakkan, harganya bisa melambung Dikemudian hari jika ada peternak yang menternakannya niscaya akan mendapat keuntungan berlipat ganda karena sebetulnya cara mengembang biakkannya cukup mudah, karena Ayam ketawa ini kareakternya tidak jauh berbeda dari ayam pada umumnya, perawatan nya relatif lebih gampang, makanannya juga cukup simpel, hanya diberi fur dan rajangan sawi hijau.


3. Ayam Mutiara

Ciri fisik lain adalah ia memiliki pial disamping kiri dan kanan kepalanya dan pial di atas kepala yang nampak seperti helm.


Habitat dan Kebiasaan Hidup Ayam Mutiara 
Konon hewan ini berasal dari daratan Afrika yang banyak menghuni Savana dan semak belukar secara bergerombol. Di alam liar dalam satu gerombolan bisa mencapai ribuan ayam ini. Karena itulah sesungguhnya hewan ini tidak suka sendiri. Di habitat asalnya banyak memakan serangga dan tumbuh-tumbuhan. Karena itu kalau anda adalah peternak lebah, tidak disarankan memelihara ayam ini di areal peternakan lebah. Selain itu di beberapa kawasan pertanian hewan ini bisa digunakan sebagai semacam “watch dog”untuk menakut-nakuti rusa pemakan tanaman. Karena ia akan mengeluarkan suara yang keras dan berisik apabila ada hewan/orang asing memasuki kawasannya. Karena sebenarnya mereka termasuk dalam golongan burung (aves), ia bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.

Belakangan, jenis ayam ini mulai banyak dibicarakan khususnya para penggemar unggas. Dengan bulu yang indah namun masih langka di pasaran layak mengundang rasa penasaran. Sayangnya, sampai sekarang ternyata informasi tentang ayam mutiara masih terbatas.

Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial disamping kiri dan kanan kepalanya dan ditambah pial di atas kepala yang tampak seperti helm.

Awalnya, konon ayam mutiara berasal dari daratan Afrika. Hewan-hewan ini hidup secara bergerombol dan banyak menghuni savana dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Fakta lain, karena sejatinya termasuk dalam golongan burung, ia bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.

Jika di Indonesia ayam mutiara baru mulai dikenal, tetapi sebaliknya di luar negeri sudah lama dipelihara sebagai penghias halaman. Dalam perkembangannya juga terjadi cross breding antara ayam mutiara asli dengan ayam lain. Sehingga saat ini ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat bervariasi, di antaranya terdapat jenis yang dinamakan pearl guinea (warna asli ayam mutiara yang didominasi warna abu-abu gelap dengan bintik putih merata di sekujur tubuh), white guinea, royal purple guinea, violet guinea, brown guinea, lavender guinea, dan lain-lain.

4. Ayam Bulu Terbalik

5. Ayam Kalkun


Ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lAebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.
Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.
Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.

Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai "ayam turki" karena diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai "Turkey" hingga sekarang. Kalkun termasuk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunani berarti "unggas asal Guinea".
Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang "eksotik" menurut orang zaman dulu. Sekaligus terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual mahal.
Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda "kalkoen" yang diambil dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa Melayu untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagai kalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (bahasa Jerman hilir), kalkkuna (bahasa Finlandia), dan kalakuna dalam bahasa Papiamento.

6. Ayam Batik

 Ayam Batik

7. Ayam Dominika


8. Ayam Polandia

Di sebut ayam polandia, karena di Indonesia keberadaan ayam tersebut hasil import. Ayam Polandia memiliki postur tubuh yang agak kecil seperti Kate bedanya, ayam ini tidak terlihat cebol bila di banding dengan Kate juga  serama. Ciri Khusus dari ayam tersebut, adalah bulu di kepala berjambul.
Ayam polandia juga memiliki beragam bulu, baik putih, hitam maupn lorek. Sedang kokoknya juga tidak jauh berbeda dengan ayam Kate dengan suara yang cukup unik dan menarik. 

9. Ayam Sumatera


Ayam ini berasal dari Sumatera Barat. Ciri -cirinya adalah perawakannya tegap, tapi ukuran tubuhnya kecil. Jantan berkepala kecil, tetapi tengkoraknya lebar, paruh pendek, dan berwarna hitam. Kuping kecil dan hitam, jJengger wilah merah, kulit muka merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang. Ayam ini memiliki bobot sekitar 2 kg untuk jantan dan betina 1,5 kg.

10. Ayam Hutan Kelabu


Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratii adalah salah satu dari empat spesies ayam hutan. Ayam ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar 80cm. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar 38cm.


Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu berbintik hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di telinga, paruh kuning kecoklatan, iris mata kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah tubuh.

Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan. Ayam betina biasanya menetaskan antara tiga sampai lima butir telur berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami oleh induk betina selama kurang lebih tiga minggu.  

11. Ayam Serama


Beternak ayam serama gampang-gampang susah. Kesulitan terbesarnya adalah dalam proses penetasan telur. Perawatan ayam asal Malaysia juga terbilang susah, terutama yang disiapkan untuk mengikuti kontes. Pemilik harus menjaga betul pola makan ayam serama, termasuk rajin menjemurnya. Dalam budidaya ayam serama, Haryono, peternak ayam kerdil di Bogor ini, bilang bahwa yang perlu mendapat perhatian adalah masalah cuaca. Maklum, cuaca sangat mempengaruhi kesuburan ayam serama. Cuaca yang terlalu dingin bisa menurunkan kemampuan ayam betina untuk bertelur.

Tapi, ini bisa disiasati dengan pemberian pakan untuk mempertahankan panas tubuh si ayam cebol itu. "Ayam yang dipelihara di daerah dingin harus memperoleh pakan dengan kandungan karbohidrat tinggi, seperti jagung," kata Haryono.  Hanya saja, tak terus-terusan diberi jagung lantaran pemberian jagung terlalu banyak dapat merontokkan bulu ayam. Harus diselingi pakan lain, semisal jangkrik dan tauge.

Kalau ayam serama sudah bertelur, "Kesulitan terbesarnya mungkin dalam penetasan," ungkap Alim Sukrisna, peternak ayam serama di Magelang. Ia mengatakan, seekor ayam betina unggul hanya mampu bertelur 6 hingga tujuh butir dalam sebulan, dan hanya setengahnya yang bisa menetas.

Karena itu, menurut Alim, kunci penting saat menetaskan telur ayam serama yaitu, suhu dan kelembapan. Suhu dalam proses penetasan tidak boleh lebih atau kurang dari 37,5°C - 38°C. Kelembapan udara harus selalu disesuaikan dengan usia telur.;

Untuk telur yang berumur satu hingga dua minggu, kelembapan diatur pada kisaran 65%-70%. Dua sampai tiga hari menjelang menetas, kelembapan telur harus ditambah hingga kisaran 95%-100%. "Alat pengukur kelembapan sudah ada pada alat penetas," ujar Alim.;

Pengaturan kelembapan ini sangat penting, sebab kondisi udara yang terlalu kering akan membuat kulit telur ayam serama menjadi keras. Akibatnya, anak ayam serama kesulitan memecah cangkang telur sehingga bisa berujung pada kematian. Nah, untuk bisa menang dalam kontes, perawatan ayam serama harus ekstra. Sebab, bisanya, ayam yang menang tak hanya penampilannya saja yang menarik, tapi juga harus memiliki bobot badan seringan mungkin.  

Untuk itu, hindari pakan yang banyak mengandung lemak. Selain itu, tiga hari menjelang lomba, ayam serama hanya boleh disuguhi beras merah atau gabah dengan porsi dua-tiga sendok makan, pagi dan sore. 


Soal perawatan bulu, cukup dengan rajin menjemur ayam serama pada pukul 8-10 pagi hari. Sebelum mandi sinar matahari, sebaiknya ayam dimandikan dengan air dulu. Kalau perlu setiap sebulan sekali ayam dikeramas dengan shampo. "Keramas harus dilakukan pada saat cuaca cerah, setelah itu segera dihanduki dan dijemur," kata Alim.


Ada baiknya, ayam serama juga mendapat asupan vitamin E untuk menjaga kecantikan bulu. Termasuk pakan yang mengandung fosfor dan kalsium, semacam sotong atawa kulit cumi.


Alim menambahkan, ayam serama juga harus dilatih berkonsentrasi supaya tampil prima saat melenggak-lenggok di atas panggung. "Ayam tidak boleh mematok karpet atau kabur dari panggung," katanya. Caranya, sekitar dua-tiga minggu sebelum kontes, ayam serama harus dibiasakan berada di atas karpet.

12. Ayam Hutan Hijau


Ayam ini tersebar disekitar Jawa, Bali, Kangean, dan Flores. Sang jantan memiliki panjangnya kira-kira 70 cm, beratnya 0,7 - 1,5 Kg. Bulu dada hitam berbaur hijau mengkilap dengan ujung ke kuning-kuningan, bulu ekor panjang melengkung, berwarna hitam. Bulu leher kecil-kecil, merah kekuning-kuningan, jengger bulat rata, pial tunggal dan bunyi kokoknya ce-ki-krek.
 Ayam hutan hijau betina memiliki ciri panjang kira-kira 40 cm, bulunya kuning pucat, beratnya 0;5 - 0,8 Kg dan produksi telur 3 - 5 butir/ musim.

Ayam hutan hijau dari Kangean, Bali dan Flores lebih langsing dibandingkan dengan yang terdapat di Jawa. Suaranya melengking bagus dan banyak di pakai sebagai induk pejantan dalam pembuatan ayam bekisar.

Kamis, 23 Agustus 2012

13. Merpati Modena

Modena: Diambil dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati ternak yang baik. Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan putih serta kepala, sayap dan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil dengan ukuran panjang 25 cm, tetapi padat gemuk (buntek) dan bergaya anggun.

14. Merpati Pouter


Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan. Jenis lainnya adalah Holle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lain Cropper adalah Valencia Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan.